6 Trik Diam-Diam Cara Menanam Sahang Biar Cepat Berkembang Dan Panen
Sahang atau yang juga populer sebagai merica maupun lada merupakan salah satu rempah menambah rasa yang mempunyai nilai ekonomi tinggi di dunia. Di Indonesia sendiri, lada sudah menjadi komoditas rempah utama yang diekspor ke seluruh dunia karena mempunyai harga yang relatif stabil, bahkan relatif lebih tinggi dibandingkan karet atau kopi. Tapi, bergotong-royong bagaimana cara menanam sahang yang benar biar cepat tumbuh dan mampu dipanen?
Asal Muasal Sahang Menjadi Komoditas Rempah Indonesia
Mulanya, tanaman dengan nama latin Piper Nigrum Linn berasal dari daerah Asia, tepatnya di Ghat Barat, India. Tanaman ini dibawa oleh para penyebar ajaran hindu yang datang ke Indonesia pada abad awal masehi.
Di era kejayaan Kerajaan Sriwijaya, lada banyak dibudidayakan mengenang eratnya kekerabatan antar Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Chola Mandala di India. Meski pada hasilnya, hubungan tersebut runtuh lantaran Kerajaan Chola menghancurkan Sriwijaya seiring dengan hadirnya bala tentara dari India yang ikut serta menjinjing flora ini ke daerah Sumatera.
Pada dasarnya, lada masuk dalam salah satu kategori flora yang sudah usang diusahakan/dibisniskan. Fakta ini mampu dilihat dari bukti tertulis yang sudah ada sejak zaman kerajaan islam pertama di Indonesia diresmikan, ialah Samudra Pasai yang notabene menguasai perdagangan lada di Lampung era itu.
Sejurus dengan bertambahnya waktu, sahang kian populer di Indonesia dan bahkan seluruh dunia. Hingga pada karenanya, banyak penjualEropa yang kepincut untuk menguasai pasar lada melalui eksploitasi sumber daya alam Indonesia. Seperti yang kita pahami, di Eropa lada menjadi komoditas termahal yang harganya setara dengan emas.
Baca Juga : Petunjuk Teknik Cara Budidaya Jengkol agar Hasil Maksimal
5 Manfaat Lada Bagi Kesehatan
Rupanya, lada bukan cuma memiliki kegunaan sebagai penyedap rasa sebuah masakan, tetapi juga mempunyai segudang faedah bagi kesehatan manusia, utamanya organ otak. Lebih detailnya yakni sebagai berikut:
1. Mencegah Timbulnya Parkinson
Lewat suatu penelitian yang diluncurkan pada bulan Desember 2012 kemudian, bahan aktif yang terkandung di dalam piperine diklaim ampuh membantu menghentikan enzim yang dapat merusak dopamin. Dimana pada penderita parkinson, kadar dopamin yang sejatinya merupakan jenis neurotransmitter sangatlah sedikit.
2. Menurunkan Resiko Alzheimer
Melalui studi yang juga diterbitkan pada tahun 2012 bertajuk Journal of Alzheimer Disease, ditemukan bahwa kebiasaan seseorang memakan merica, utamanya jenis merica hitam pada masakan yang dibuatnya mampu membantu menurunkan potensi penyakit Alzheimer.
3. Ampuh Atasi Depresi
Saat seseorang merasa sedih, keadaan otak saat itu kemungkinan besar sedang kelemahan serotonin. Kabarnya, kandungan aktif yang ada di dalam sahang akan menolong otak untuk memproduksi hormon serotonin biar mood orang tersebut bisa kembali stabil.
4. Mengurangi Resiko Kejang
Studi berjudul Biological and Pharmaceutical Bulletin yang diterbitkan pada tahun 2010 menunjukkan jikalau kandungan piperine dalam lada bisa mengontrol ajaran kalsium yang memang melibatkan sel saraf untuk melepaskan neurotransmitter. Hal tersebut diyakini mampu menurunkan resiko terjadinya kejang-kejang.
5. Memulihkan Stroke
Melalui Journal of American Geriatric Society, terungkap jika menghirup aroma lada akan mengaktifkan bagian otak insan yang berperan memerintahkan badan untuk menelan. Dari observasi tersebut, seluruh partisipan yang diambil sampelnya berasal dari kelompok penderita stroke dengan keadaan kesulitan menelan kuliner/minuman.
Baca Juga : Kiat-Kiat Sukses Budidaya Kopi Dengan Lahan Sempit dan Terbatas
6 Cara Menanam Sahang di Lahan Sempit
1. Mengenali Syarat Tumbuh Sahang

Resiko kegagalan panen mampu dihemat dengan menyanggupi seluruh syarat tumbuh dari sahang. Misalnya saja:
- Suhu udara di sekeliling lahan berada pada titik 24-35 derajat celcius.
- Lahan yang akan digunakan harus terkena terik matahari sekurang-kurangnya 10 jam per harinya.
- Memperoleh curah hujan sekitar 2.500-3.000 mm per tahunnya.
- Ketinggian lahan berada di 300-1.500 mdpl dan PH tanahnya adalah 5-7.
- Jenis tanah yang dianjurkan yaitu ultisol, lateritic, latosol, dan podsolik.
2. Memproses Bibit
Walau memang mekanisme budidaya sahang bisa dikerjakan secara generatif menggunakan bijinya, namun cara pembibitan yang dianggap paling efektif tetaplah sistem stek batang. Adapun persyaratan bibit merica berkualitas yaitu sebagai berikut:
- Terbebas dari berbagai penyakit maupun hama serta memiliki kondisi yang sehat.
- Memastikan bibit berasal dari tumbuhan lada yang sehat.
- Pastikan agar kemurnian bibit merica terjamin.
- Dalam setiap 1 hektar lahan, akan dibutuhkan sekitar 2.000 bibit merica.
3. Mempersiapkan Media Tanam
Secara spesifik, merica membutuhkan tanah yang gembur dan subur untuk bisa bertumbuh dengan baik. Nah, berikut merupakan beberapa langkah yang dapat dikerjakan untuk mengolah lahan bakal media tanam flora lada.
- Cangkul lahan tanah dengan kedalaman sekitar 30 cm supaya keadaan tanahnya menjadi gembur.
- Apabila pH lahan kurang dari 5, petani dapat menyertakan sekitar 500 kg dolomit untuk setiap 1 hektar lahan. Biarkan selama kurang lebih 4 minggu sebelum tanah diproses lebih lanjut.
- Tambahkan pula pupuk kandang yang telah matang sempurna dan kembali diamkan sekitar 2 ahad.
4. Menanam Bibit Lada

Secara garis besar, tumpang sari atau monokultur menjadi salah satu tata cara penanaman lada yang banyak dikerjakan di Indonesia. Ketentuan lebih detailnya yaitu sebagai berikut:
- Idealnya, jarak tanam untuk tanaman lada ialah 2 x 2 meter.
- Lubangi media tanam dengan kedalaman sekitar 50 cm. Untuk diameter lubang bagian bawahnya yaitu 40 x 15 cm, sementara bab atasnya 40 x 35 cm.
- Biarkan lahan selama 2 minggu.
- Lalu, kerjakan mekanisme penanaman di sore hari agar terhindari dari paparan terik cahaya matahari.
- Setelah itu, perhiasan pupuk kompos sebesar 100 gram dan sirami lahan seusai penanaman berhasil dilangsungkan.
Baca Juga : Rahasia Budidaya Pohon Coklat di Lahan yang Efisien
5. Merawat dan Memelihara Tanaman Merica
Terdapat beberapa mekanisme perawatan dan pemeliharaan yang mampu dipraktekkan semoga hasil budidaya sahang lebih optimal. Salah satunya yaitu:
a. Pengairan
Di awal masa tanam, pengairan lahan menjadi hal utama yang wajib dilakukan. Apalagi kalau petani mulai membudidayakan lada di isu terkini kemarau. Ketika tanaman sahang sudah cukup besar, petani hanya perlu menyiraminya sesekali saat cuaca tampakterik.
b. Pemupukan Susulan
Pemberian pupuk susulan diharapkan untuk menambah nutrisi tanaman merica. Pemupukan susulan disarankan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dengan pupuk kandang atau kompos yang dibentuk memakai bahan organik.
c. Pemasangan Rambatan
Selain membenahi tampilan sahang, pemasangan rambatan juga akan mengoptimalkan perkembangan tumbuhan merica.
d. Penyiangan
Penyiangan diharapkan untuk menyingkirkan hama atau gulma yang berkembang di sekeliling flora sahang. Lakukan prosedur ini sekurang-kurangnya sebulan sekali dengan mencabut atau memangkas gulma memakai sabit.
e. Perempelan
Perempelan dijalankan dengan melenyapkan tumbuhan yang terpapar penyakit ataupun layu.
6. Memanen Merica

Merica mulai bisa dipanen tatkala usianya genap mencapai 3 tahun. Akan namun, di tahun pertama masa panen, hasil yang mau diperoleh tidak akan terlampau banyak. Meski begitu, hal tersebut sangatlah masuk akal.
Pastikan untuk hanya memetik buah lada yang telah matang dengan ciri fisik berwarna merah kekuningan.
Jika ditekuni dengan baik sesuai cara menanam sahang di atas, hasil sahang yang mampu didapat pun termasuk cukup besar. Pasti untung deh!
Jangan lupa untuk ikuti perkembangan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar