7 Langkah Cara Budidaya Udang Windu, Gampang Dan Menguntungkan


Udang ialah salah satu komoditi ekspor perikanan yang paling utama di Indonesia. Jenis udang yang banyak dibudidayakan yaitu udang vaname dan udang windu. Udang windu sendiri ialah udang asli dari Indonesia. Udang windu yang juga dikenal dengan sebutan black  tiger shrimp mempunyai ukuran badan 35 cm dan berat sekitar 260 gram. Harga jualnya sedikit lebih tinggi dari udang vaname, sehingga banyak yang melakukan budidaya udang windu.





Udang windu memiliki nama latin Panaeus monodon. Udang asli Indonesia ini mempunyai ciri-ciri tubuh berbentukwarna hijau kebiruan, kulit tubuh yang keras, serta mempunyai loreng-loreng besar sepantasnya harimau. Habitat udang windu cukup umur adalah di tengah maritim yang dalam, sedangkan ketika sebelum kala remaja, udang windu tinggal di perairan dangkal atau di tepi pantai.





Budidaya udang windu sendiri mampu dibilang cukup sulit daripada budidaya udang vaname asal Amerika. Dikarenakan varietas ini rentan dengan penyakit bercak putih. Meski begitu budidaya udang windu mempunyai kesempatan yang cerah di masa depan. Tentu saja agar budidaya mampu berhasil hingga menunjukkan laba, diharapkan keteguhan serta wawasan kebiasaan udang windu serta teknik budidaya yang tepat. Cara budidaya udang windu dapat disimak selengkapnya berikut ini.





Langkah-Langkah Budidaya Udang Windu Lengkap










Udang windu merupakan varietas udang orisinil Indonesia yang habitat aslinya berada di air bahari atau di air payau. Akan tetapi varietas udang ini juga mampu dibudidayakan di air tawar. Budidaya udang windu dilaksanakan di tambak, sayangnya hasil panennya tidak mampu mempunyai ukuran panjang tubuh dan berat yang sama dengan udang windu di bahari.





Baca Juga : Cara Budidaya Udang Air Tawar yang Telah Terbukti Sukses





1. Mempersiapkan Tambak





Mempersiapkan Tambak
(Sumber: Facebook.com)




Langkah pertama dalam budidaya udang windu ialah merencanakan tambak. Persiapan tambak itu sendiri dimulai dari penyeleksian lokasi. Lokasi yang sangat mendukung untuk perkembangbiakan udang windu yaitu di dalam keadaan air payau, maka dari itu dianjurkan memilih lokasi yang mempunyai sumber daya air payau yang melimpah, diantaranya yaitu di bersahabat pantai.





Selain itu, dalam pemilihan lokasi budidaya sebaiknya memperhatikan hal-hal selaku berikut:





  1. Daerah yang dipilih ialah di sepanjang pantai, atau setidaknya beberapa meter dari permukaan laut pantai, dengan suhu rata-rata 26 hingga 32 derajat Celcius.
  2. Tekstur tanah liat berpasir dengan kandungan pasir kurang dari 20%, akan tetapi pasir mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air.
  3. Lingkungan serta air di sekitar lokasi tambak mesti cukup baik agar udang windu mampu menciptakan panen yang melimpah.
  4. Tanggul mesti dibangun dengan kuat, padat, tidak bocor dan mampu tahan abrasi air.
  5. Air yang dipakai untuk budidaya yaitu air payau dengan salinitas 15 hingga 35 ppt, kadar oksigen terlarut minimum 3 ppm, pH air sekitar 7,5 hingga 8,5 dan air harus bebas dari pencemaran.




Setelah lokasi yang tepat sudah didapat, selanjutnya ialah membuat tambak budidaya. Berikut hal-hal penting yang harus diamati dikala membuat tambak:





  1. Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, tak terkecuali alat pengukur kadar untuk memutuskan mutu air dan suhu.
  2. Tambak yang dibuat yakni sebanyak 3 tambak. Yakni tambak pendederan, tambak gelondongan, dan tambak pembesaran. Tiap tambah mempunyai pintu air sendiri, keran dan selokan untuk proses pengaliran air. Bangun pematang dengan tinggi 50 cm di atas permukaan air di sekitartambak dengan ukuran lebar 2 m, serta bangkit juga pematang sebagai pemisah tiap tambak.
  3. Tambak dibentuk bersebelahan dengan tinggi yang berlainan. Buat 1 buah jalan masuk di tambak paling tinggi, dan 1 jalan masuk di tambak paling rendah untuk keluarnya air. Buat pintu air antar tambak 1 & 2, begitupula antar tambak 2 dan 3 untuk membuat lebih mudah pengaturan sirkulasi air di dalam tambak budidaya.




2. Mengolah Lahan





Sebelum mengisi tambak dengan air, kerjakan pengolahan lahan apalagi dahulu dengan mengeluarkan lumpur dengan dicangkul atau disedot dengan pompa air. Kemudian lakukan pembalikan tanah di dasar tambak dengan dicangkul atau dibajak biar terbebas dari gas yang bersifat beracun dan amoniak. Lakukan juga pengapuran untuk menetralkan keasaman tanah. Dosisinya 1 ton/ha. Kemudian kerjakan pengeringan sampai tanah untuk membunuh bibit penyakit.





3. Memasukkan Air





Lahan dibiarkan selama 3 hari sebelum tambak diisi air. Pemasukan air dilakukan sedikit demi sedikit, pertama-tama isi sampai setinggi 10-25 cm, biarkan selama beberapa hari semoga bibit-bibit plankton berkembang. Kemudian air dimasukkan lagi sampai sekurang-kurangnya80 cm.





Baca Juga : Jurus Sukses Belajar Budidaya Udang Vaname Auto Untung Besar





4. Pemilihan Benur





Pemilihan Benur
(Sumber: Riaupos.jawapos.com)




Benur atau benih udang windu mampu dibeli di tempat-kawasan pembenihan. Pilihlah benur yang memiliki tingkat daya tahan tinggi, aktif bergerak, fisiknya berwarna tegas, sehat, alat badan lengkap dan tahan terhadap penyesuaian perubahan lingkungan.





Benur mesti dilakukan pengujian dengan cara ditaruh dalam ember, beri air, lalu aduk air dengan cukup kencang selama 1-3 menit. Pilihlah benur yang tetap aktif bergerak setelah air putaran berhenti. Benur dipilih yang ukurannya sama, baik benih yang masih post larva atau benih yang telah besar atau juvenil.





5. Penebaran Benih





Benur ditebar setelah plankton sudah berkembang, ditandai dengan kecerahan air kurang dari 30-40 cm. Penebaran benih dijalankan dikala pagi atau sore hari. Penebaran benih mesti dilakukan secara bertahap. Dimulai dari merendam plastik wadah benur selama 15-30 menit dalam tambak. Setelah itu plastik dibuka dan dilipat bab ujungnya, biarkan tetap terapung selama 15-30 menit untuk adaptasi udara.





Berikutnya percikkan air tambak ke plastik selama 10 menit, supaya terjadi pencampuran air dan benur dapat melaksanakan penyesuaian dengan salinitas air tambak. Selanjutnya benur dapat dikeluarkan dengan membiarkan benih keluar dengan sendirinya.





6. Pemeliharaan





Setelah itu yang dilakukan yakni pemeliharaan serta dukungan pakan. Pemeliharaan yang mesti dilaksanakan diantaranya:





  1. Memperhatikan mutu air agar tetap stabil dengan memperbesar atau mengubah air dengan hati-hati.
  2. Lakukan pemupukan untuk mendorong pertumbuhan masakan alami. Pupuk yang dipakai adalah pupuk sangkar 250gram/m2, TSP 5gram/m2, dan urea 5gram/m2.
  3. Pakan dapat berupa pakan alami dari udang itu sendiri atau plankton dan sisa tanaman dan binatang yang membusuk di tambak. Udang windu yang mulai akil balig cukup akal akan memakan daging binatang lunak seperti kerang tiram.
  4. Berikan pakan pemanis saat kurun pemeliharaan telah 3 bulan, berupa gabungan dedak halus dengan ikan cincang rucah, siput, ketam, siput, udang-udangan.
  5. Pelet diberikan untuk proses pembesaran. Diberikan sebanyak 4-6 kali dalam sehari dengan takaran 15-20% dari total berat badan benur. Untuk dewasa, berikan 5-10% dari berat badan per harinya.
  6. Pencegahan hama dan penyakit.




Baca Juga : 7 Tips Cara Merawat Udang Hias Di Akuarium





7. Pemanenan





Pemanenan
(Sumber: Bisnisukm.com)




Udang windu dipanen di usia sekitar 5-6 bulan, dengan berat rata-rata 8 ons per ekor. Panen dilakukan di malam atau dini hari dengan menebar jala. Biasanya harga jual udang windu per 1 kilogramnya adalah Rp175.000, dapat lebih tinggi atau lebih rendah tergantung dari dinamika harga di pasaran.





Demikian klarifikasi dari langkah cara budidaya udang windu. Semoga bermanfaat.





Jangan lupa untuk ikuti pertumbuhan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Are They A Burn Gamble? (Burn Down Statistics)

Cara Mengatasi Gejala Diare Secara Efektif

Bermanfaat Miller Springs Nature Center 2023