9 Diam-Diam Sukses Cara Budidaya Gambas Otodidak Untuk Pemula
Gambas atau oyong merupakan salah satu sayuran yang lumayan banyak disenangi oleh penduduk . Sayangnya popularitas gambas masih kalah dengan pare, mentimun dan kacang panjang. Sehingga yang melaksanakan budidaya gambas terbilang sedikit dan tidak dapat menyanggupi ajakan pasar secara maksimal. Justru alasannya adalah argumentasi inilah budidaya gambas dapat menjadi kesempatan bagi petani untuk menerima keuntungan.
Gambas memiliki nama latin Luffa acutangula. Bentuknya lonjong, kulitnya agak kasar dan buahnya berwarna hijau. Gambas atau oyong ini selalu dijadikan materi untuk sayur bening dikarenakan efek acuh taacuh yang ditemukan dari mengonsumsi gambas. Selain itu gambas juga disukai alasannya mempunyai efek baik bagi kesehatan, diantaranya memerangi penyakit diabetes, radang tenggorokan, mampu melancarkan asi, hingga menolong melancarkan peredaran darah.
Tips Budidaya Gambas bagi Pemula
Budidaya gambas mampu menjadi potensi perjuangan yang prospektif bagi para petani. Meski begitu pembudidaya harus mempelajari syarat berkembang, beserta teknik budidaya yang sempurna. Gambas jarang dibudidayakan alasannya hasil panennya yang dinilai kurang maksimal serta rentan terserang hama dan penyakit. Namun semua persoalan itu mampu terselesaikan dengan cara menerapkan teknik budidaya yang tepat.
Baca Juga : 6 Rahasia Cara Budidaya Mentimun Cepat Panen dan Untung Besar
1. Syarat Tumbuh Gambas
Setiap tumbuhan mempunyai syarat tumbuh biar budidaya dapat memperlihatkan hasil yang optimal. Begitupun dengan gambas. Syarat berkembang gambas mampu disimak sebagai berikut:
- Gambas merupakan tumbuhan merambat yang dapat ditanam di ladang atau bekas sawah.
- Gambas mebutuhkan iklim kering, sinar matahari seharian dan air yang cukup sepanjang animo tanam.
- Lokasi budidaya mesti mempunyai suhu ideal 18-24 derajat Celcius.
- Lokasi mesti memiliki kelembapan 50-60%.
- Tanah yang ideal dipakai yaitu jenis tanah berpasir mirip aluvial, latosol, dan tanah podsolik merah kuning.
- Supaya mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan tanah yang subur, gembur, mengandung humus, memiliki ventilasi baik, pH sekitar 5,5 – 6,8.
- Gambas mampu dibudidayakan kapan saja, baik ketika demam isu kemarau maupun trend hujan.
2. Mempersiapkan Lahan

Setelah mendapatkan lokasi yang sempurna untuk budidaya, berikutnya rencanakan lahannya. Lahan dibersihkan apalagi dulu dari rumput liar dan gulma. Selanjutnya tanah dibajak atau dicangkul semoga gembur. Berikutnya buat bedengan dengan ukuran lebar 80 sampai 100 cm, panjang dan tingginya sesuaikan saja dengan kondisi lahan. Bedengan dibuat agak tinggi jika memakai lahan datar atau bekas sawah, maksudnya biar tidak membentuk genangan air dikala hujan alasannya gambas tidak senang tanah yang terlalu berair. Antar bedengan diberi jarak 2 hingga 2,5 meter.
Sebelum ditanami, tanah mesti dinetralkan apalagi dulu. Jika pH nya kurang dari 5,5 maka semestinya kerjakan penaburan kapur pertanian atau dolomit. Penaburan dolomit dikerjakan 7 hingga 10 hari sebelum diberi pupuk dasar, dan biarkan tersiram air hujan dahulu.
3. Memberikan Pupuk Dasar
Lahan yang telah disiapkan, lalu diberi pupuk dasar sebelum benih ditanam. Pemberian pupuk dasar berguna untuk menambah bagian hara dalam tanah yang diperlukan oleh tanaman. Pupuk dasar yang diberikan meliputi pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik yang dapat dipakai ialah pupuk kandang atau kompos. Sedangkan pupuk anorganik mencakup TSP, KCL dan ZA yang diberikan dengan perbandingan 2 : 1 : 1.
Pupuk dasar ditaburi di atas bedengan, lalu diaduk hingga rata dengan tanah, dan terakhir ditutup dengan tanah. Biarkan selama 7 hingga 10 hari biar tersiram air hujan apalagi dulu sebelum mulsa dipasang.
4. Mempersiapkan Benih
Seraya melaksanakan antisipasi lahan, pembudidaya dapat sekaligus menyiapkan benih untuk ditanam setelah lahan sudah siap. Benih bisa diperoleh sendiri atau dengan membelinya ke toko pertanian.
Apabila benih dipersiapkan sendiri, benih mampu didapat dari buah gambas yang sudah bau tanah dengan ciri-ciri warnanya sudah coklat tua, buahnya kering, dan bijinya hitam. Biji diambil dari buahnya, lalu dikeringkan sampai kadar air dalam biji cuma tersisa 8%. Usai dikeringkan, biji disimpan di kawasan rapat dan diberi debu sekam hingga abad tanam tiba.
Atau pembudidaya bisa membeli benih yang berkualitas di toko-toko pertanian. Pilihlah benih hibrida F1, mirip prima F1, esenza F1, hanoman F1, sasi F1 atau miriam F1.
Baca Juga : Syarat Budidaya Kacang Panjang dan Metode Pemupukannya
5. Menanam Benih Gambas
Lahan yang telah siap tanam mampu ditutup dengan mulsa plastik. Kemudian buat lubang tanam dengan jarak masing-masing 70-80 cm. Di tiap bedengan cukup buat 1 baris lubang tanam saja yang ditaruh di tengah-tengah bedengan.
Benih seharusnya disemai terlebih dulu supaya tumbuhnya serempak. Caranya adalah dengan memecah/meretakkan cangkang benih menggunakan gunting kuku, jangan sampai keping bijinya pecah. Lalu benih direndam di air hangat kuku selama 10 jam, akan lebih baik ditambah sedikit ZPT. Setelah itu benih ditiriskan, dan dibungkus dengan kertas berair atau kain. Cara menumbuhkan benihnya sama persis dengan benih pare.
Setelah benih telah muncul kecambah, benih dapat langsung ditanam ke lahan. Buat lubang seukuran benih, tanam 1 lubang 1 benih dengan posisi tunas menghadap ke bawah. Kemudian benih ditutup dengan tanah tipis. Siram hingga tanah terlihat basah, kemudian taburkan nematisida seperlunya di sekeliling benih untuk menghalangi gangguan hama.
6. Memasang Para-Para atau Lanjaran
Mengingat gambas merupakan tumbuhan merambat, maka gambas memerlukan lanjaran/para-para. Rambatan mampu dipasang setelah benih telah akhir ditanam. Untuk bentuknya sendiri dapat disamakan dengan para-para untuk tanaman pare.
7. Perawatan dan Pemeliharaan

Kunci kesuksesan panen yang maksimal ditentukan dari pemeliharaan serta perawatannya. Perawatan yang harus dikerjakan dalam budidaya gambas mencakup penyiraman, penyulaman serta penyiangan.
Penyiraman mampu dilaksanakan sesuai keperluan. Cukup tentukan tanah tidak sampai dalam keadaan kering alasannya adalah gambas memerlukan persediaan air yang memadai. Tanaman gambas yang kelemahan air bisa mempunyai dampak kepada bunganya yang rontoh dan bentuk buah yang tidak normal.
Penyulaman dilakukan 1 ahad sesudah penanaman. Perhatikan tumbuhan yang tubuhnya tidak maksimal sebab hama atau alasannya adalah tidak berkembang. Segera cabut dan sulam dengan tanaman gambas yang baru.
Berikutnya ialah penyiangan. Penyiangan dilaksanakan untuk mengontrol gulma atau rumput liar yang mengusik kemajuan flora. Waktu yang tepat untuk melakukan penyiangan adalah saat awal abad kemajuan.
8. Pemupukan Susulan
Pemupukan susulan mulai dilaksanakan pada usia 10 HST, kemudian dilakukan tiap sepekan sekali. Pupuk yang digunakan berupa pupuk NPK 16-16-16 yang diberikan dengan cara dikocor. Tanah harus dalam kondisi berair agar pupuk mampu gampang diserap flora.
Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Tanaman Buncis Termudah Bebas Hama
9. Pemanenan

Panen dapat dilaksanakan pada usia 40 hingga 45 HST apabila tumbuhan tidak terjangkit penyakit dan hama. Gambas dapat dipanen dengan kulit buahnya berwarna hujau segar, tidak mengkilat, kulit buah masih lunak, gampang dipatahkan serta belum berserat. Pemanenan gambas mampu dilakukan tiap 2 hari sekali. Biasanya dalam 1 demam isu tanam, gambas dapat dipanen hingga 25 hingga 30 kali tergantung varietas, perawatan serta keadaan tanahnya.
Demikian belakang layar berhasil cara budidaya gambas bagi pemula. Semoga berfaedah.
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar